Mengenal Vaksin Meningitis Lebih Jauh Lagi

Vaksin meningitis kerap diidentikan dengan jenis vaksin yang diberikan kepada jamaah yang hendak umroh maupun ibadah haji. Sejatinya, jenis vaksin yang satu ini sangat penting dilakukan untuk semua orang guna meminimalisir risiko penyakit meningitis. Menurut informasi yang di dapat, penyakit meningitis ini bisa menular melalui bersin, batuk, atau berciuman dengan orang yang terinfeksi bakteri neisseria meningitides. Lantas, penyakit meningitis itu seperti apa sih?
Pengertian Penyakit Meningitis
Meningits merupakan sebuah penyakit berupa peradangan pada selaput otak dan tulang belakang, yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri penyebab timbulnya penyakit meningitis. Maka dari itu, pemberian vaksin meningitis harus dilakukan pada semua orang, terlebih bagi mereka yang berusia 16 – 23 tahun. Mengapa demikian? Pasalnya, pada usia tersebut merupakan usia yang paling berisiko terkena penyakit meningitis lho.
Kandungan Pada Vaksin Meningitis
Vaksin meningitis memiliki kandungan antigen, yakni sebuah zat yang berfungsi untuk merangsang system kekebalan tubuh dalam membentuk antibody serta melawan bakteri penyebab penyakit meningitis. Adapun mengenai dua jenis vaksin meningis yang berbeda seperti dibawah ini:
1. Meningococcal polysaccharide vaccine (MPSV4) yang diciptakan pada tahun 1978
2. Meningocccal conjugate vaccine (MCV4) yang diciptakan pada tahun 2005.
Kedua jenis vaksin tersebut sama-sama berfungsi untuk melindungi tubuh dari empat jenis penyakit meningokokus yang disebabkan oleh serogroup A, C, W, dan Y. Seiring dengan berjalannya waktu, kini telah ditemukan setidaknya 13 serogroup neisseria meningitides.
Kapan dan Siapa Sajakah yang Harus Mendapatkan Vaksin Meningitis?
Jenis vaksin MCV4 dianjurkan untuk anak-anak yang berusia 11 – 12 tahun, dan nantinya akan ditambahkan (booster) ketika menginjak usia 16 – 18 tahun. Sedangkan remaja yang divaksin pertama kalinya pada usia 13 – 15 tahun, yang juga akan mendapatkan booster saat menginjak usia 16 – 18 tahun.
Lain halnya dengan seseorang yang divaksin pertama kali di usia 16 tahun ke atas, dimana mereka tidak harus mendapatkan booster. Mengapa demikian? Pasalnya, booster dibutuhkan karena sebuah vaksin yang diperkirakan hanya mampu melindungi remaja selama kurang lebih 5 tahun saja.
Orang-orang yang Harus Mendapatkan Vaksin MCV4:
* Para jemaah yang hendak berangkat ibadah umroh dan haji
* Orang-orang yang akan melakukan perjalanan atau tinggal di Negara endemic
* Orang-orang yang tinggal di sebuah asrama
* Penderita gangguan limpa atau yang telah menjalani pengangkatan limpa
* Orang-orang yang mengalami masalah gangguan system imun tubuh
* Anak berusia 2 bulan – 10 tahun, karena berisiko terkena penyakit meningitis
* Ahli mikrobiologi yang sering memeriksa bakteri meningococcus
* Orang yang baru terpapar meningitis
Orang-orang yang Harus Mendapatkan Vaksin MPSV4:
* Mereka yang berusia lebih dari 55 tahun, dan hendak melakukan perjalanan atau tinggal di Negara endemic
* Orang-orang yang usianya lebih dari 55 tahun dan berada di daerah populasi dengan peningkatan risiko infeksi meningococcus serogroup A, C, W, dan Y.
Apakah Ada Efek Samping Dari Vaksin Meningitis?
Menurut informasi yang didapat, sebanyak 50% orang yang mendapat vaksin meningitis akan mengalami efek samping berupa nyeri ringan atau kemerahan di area tubuh bekas suntikkan. Biasanya rasa nyeri tersebut akan hilang dalam kurun waktu 1 – 2 hari, sehingga kita tidak perlu khawatir.
Akan tetapi, ada sebagian orang yang mengalami pingsan atau mengalami alergi lainnya setelah mendapat vaksin meningitis.
Cari Vaksin di Bandung? Pakai Halodoc
Bagi Anda yang mencari tempat vaksin Bandung, anda bisa mengunjungi aplikasi atau website halodoc. Anda bisa mencari berbagai klinik atau rumah sakit yang terdekat sesuai kebutuhan anda.